Investasi berkelanjutan dalam infratruktur dan inovasi adalah penggerak penting pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Saat ini lebih dari setengah populasi dunia tinggal di perkotaan, karena itu transportasi massal dan energi terbarukan menjadi sangat penting, begitu juga dengan pertumbuhan industri baru serta teknologi informasi dan komunikasi.
Kemajuan teknologi juga adalah kunci untuk menemukan solusi jangka panjang bagi tantangan ekonomi dan lingkungan, seperti menyediakan lapangan pekerjaan baru dan mendorong efisiensi energi. Mempromosikan industri berkelanjutan serta berinvestasi dalam penelitian ilmiah dan inovasi adalah cara-cara penting untuk memfasilitasi pembangunan berkelanjutan.
Lebih dari 4 miliar orang masih belum memiliki akses Internet, dan 90 persen-nya berada di negara-negara berkembang. Menjembatani jurang digital ini sangatlah penting untuk memastikan kesetaraan akses pada informasi dan pengetahuan, dan hasilnya nanti adalah mendorong inovasi dan kewirausahaan.
Investasi pada infrastruktur dan inovasi adalah satu dari 17 Tujuan Global yang tersusun dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Dan pendekatan terpadu sangat penting demi kemajuan di seluruh tujuan.
Target | Indikator | |
---|---|---|
9.1. Mengembangkan Infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata bagi semua. | 9.1.1 | Populasi penduduk desa yang tinggal dalam jarak 2 km terhadap jalan yang layak. |
9.1.1.(a) | Kondisi mantap jalan nasional. | |
9.1.1.(b) | Panjang pembangunan jalan tol. | |
9.1.1.(c) | Panjang jalur kereta api. | |
9.1.2 | Jumlah penumpang dan volume pengangkutan, menurut jenis transportasi. | |
9.1.2.(a) | Jumlah bandara. | |
9.1.2.(b) | Jumlah dermaga penyeberangan. | |
9.1.2.(c) | Jumlah pelabuhan strategis. | |
9.2. Mempromosikan Industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan proporsi inndustri dalam lapangan kerja dan produk domestik bruto, sejalan dengan kondisi nasional, dan meningkan dua kali lipat proporsinya di negara kurang berkembang. | 9.2.1* | Proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur terhadap PDB dan perkapita. |
9.2.1.(a) | Laju pertumbuhan PDB industri manufaktur. | |
9.2.2* | Proporsi tenaga kerja pada sektor industri manufaktur. | |
9.3. Meningkatkan akses industri dan perusahaan skala kecil, khususnya di negara berkembang, terhadap jasa keuangan, termasuk kredit terjangkau, dan mengintegrasikan ke dalam rantai nilai dan pasar. | 9.3.1* | Proporsi nilai tambah industri kecil terhadap total nilai tambah industri. |
9.3.2* | Proporsi industri kecil dengan pinjaman atau kredit. | |
9.4. Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya dan adopsi yang lebih baik dari teknologi dan proses industri bersih dan ramah lingkungan, yang dilaksanakan semua negara sesuai kemampuan masing-masing. | 9.4.1* | Rasio Emisi CO2/Emisi Gas Rumah Kaca dengan nilai tambah sektor industri manufaktur. |
9.4.1.(a) | Persentase Perubahan Emisi CO2/Emisi Gas Kaca. | |
9.5. Memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas teknologi sektor industri di semua negara, terutama negara-negara berkembang, termasuk pada tahun 2030, mendorong inovasi dan secara substansial meningkatkan jumlah pekerja penelitian dan pengembangan per 1 juta orang dan meningkatkan pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan pengembangan. | 9.5.1* | Proporsi anggaran riset pemerintah terhadap PDB. |
9.5.2 | Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satu juta penduduk. | |
9.a. Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tangguh di negara berkembang, melalui peningkatan keuangan, teknologi dan dukungan teknis bagi negara-negara Afrika, negara-negara kurang berkembang, negara-negara berkembang terkurung daratan dan negara-negara pulau kecil. | 9.a.1 | Total dukungan resmi internasional (bantuan resmi pembangunan ditambah aliran bantuan resmi biaya) untuk infrastruktur. |
9.b. Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk dengan memastikan lingkungan kebijakan yang kondusif, antara lain untuk diversifikasi industri dan peningkatan nilai tambah komoditas. | 9.b.1 | Proporsi nilai tambah teknologi menengah dan tinggi terhadap total nilai tambah. |
9.c. Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, dan mengusahakan penyediaan akses universal dan terjangkau internet di negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020. | 9.c.1* | Proporsi penduduk yang terlayani mobile broadband |
9.c.1.(a) | Proporsi individu yang menguasai/memiliki telepon genggam. | |
9.c.1.(b) | Proporsi individu yang menggunakan Internet. |